Musim untuk Laida: Puisi itu Bersih dan Mulia
Serang – Sabtu, 14 Juni 2014, Rumah Dunia kembali menggelar acara bedah buku antologi puisi Musim untuk Laida karya Penyair Perempuan Kubah Budaya. Acara bedah puisi Musim untuk Laida disambut antusias oleh para audiens yang hadir malam tadi.
Selain bedah buku Antologi Puisi acara semalam juga dimeriahkan oleh musikalisasi puisi dan pembacaan puisi. Herwan FR selaku pembicara mengatakan bahwa Musim untuk Laida adalah bentuk apresiasi kepada perempuan yang telah berhasil berkembang dalam dunia sastra. Seperti yang ia ungkapkan bahwa di zamannya dulu jarang ada perempuan yang bisa menembus ranah kepenyaiaran karna ruang dan tempat untuk para perempuan itu mengerucut yang artinya tidak ada kesempatan sama sekali untuk mereka. Sebagain besar dari mereka bahkan ada yang harus melewati proses persidangan. Sekarang zaman itu sudah berubah ditandai dengan adanya kemajuan tegnologi. Para penyair di antarnya kaum perempuan harus bisa lebih dekat lagi dengan sastra.
Antologi Musim untuk Laida hanya sebagain kecil penyair perempuan yang muncul, masih ada Laida-Laida lain yang kelak bisa bersentuhan dan dekat dengan dunia kesastraan secara lansung. Mereka harus lebih bersemangat mengembangkan bakat mereka dalam bidang kepenyairan sebab, masih menurut Herwan FR, puisi adalah sesuatu yang bersih dan mulia dan itu harus dijaga oleh mereka semua.
Penyair Banten, Toto ST Radik menambahkan, untuk menjadi penyair itu tidak mudah, tapi juga tidak terlampau sulit. Maka yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa keikhlasan dan kesabaran. “Karena kepenyairan itu tidak di dalam buku yang tumbuh berupa karya saja, melainkan dari dalam dirinya sendiri.” Ujar Toto. (Yehan Minara)
Sumber: http://rumahdunia.com/isi/musim-untuk-laida-puisi-itu-bersih-dan-mulia/
0 komentar:
Posting Komentar