SERANG – Herwan FR selaku kurator buku antologi puisi “Musim untuk
Laida” yang ditulis para alumnus mahasiswa Untirta dan UPI Bandung dalam
acara launching buku di Taman Budaya Rumah Dunia, Sabtu (14/6)
mengatakan, “Perempuan yang baik adalah perempuan yang menulis puisi.”
Herwan yang juga pengajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FKIP Untirta Serang menambahkan, “Kenapa saya katakan seperti
itu, karena mereka adalah orang-orang yang mampu menuangkan luka atau
kesedihannya dalam bait puisi dengan bahasa-bahasa yang menyentuh.”
Para perempuan yang menulis puisi layaknya seperti seorang sufi yang
selalu menjaga kesuciannya. Artinya, mereka merupakan seseorang yang
taat menjalankan ibadah kepada Tuhan. “Memang itu terkesan berlebihan,
tetapi itu yang saya tangkap dari sebuah tulisan esai di sebuah koran
nasional,” ujar Herwan seraya menambahkan bahwa perbedaan kepenulisan
puisi ketika dulu dan sekarang begitu jomplang. Karena dulu begitu ketat
sehingga sulit mempublikasikan karya puisi, sementara sekarang lebih
dimudahkan dengan berbagai fasilitas media yang terjangkaudi semua
kalangan.
Meskipun memuji para penyair perempuan yang menulis puisi dalam buku
itu, Herwan juga mengkritisi beberapa isi dari buku puisi yang
diterbitkan Kubah Budaya tersebut. “Meski puisi merupakan karya dengan
memberi ruang bebas untuk berimajinasi dan berekspresi sesuka
penulisnya, tetapi puisi juga harus tetap logis. Pada buku puisi ini
juga terdapat puisi-puisi yang masih harus diperbaiki dari segi gaya
bahasanya,” ujar Herwan.
Sementara penyair Banten Toto ST Radik yang telah lama menggeluti
dunia kepenyairan mengungkapkan, saat ini banyak orang menulis puisi dan
mudah membuat sekumpulan puisi dalam bentuk buku dengan mudahnya. “Akan
tetapi, dengan kemudahan itu justru orang dengan mudahnya pula
meninggalkan puisi. Jadi puisi tidak hanya sekadar buku, melainkan juga
puisi itu sendiri. Semoga saja mereka (penyair perempuan) tetap menulis
puisi,” ujar Toto.
Acara ini juga diramaikan oleh beberapa para penyair perempuan yang
menulisk puisi di buku tersebut. Selain acara juga dimeriahkan oleh
pembacaan puisi dan grup musikalisasi yang menyanyikan lirik puisi dari
buku puisi “Musim untuk Laida”. (Hilman)
Sumber: http://rumahdunia.com/isi/musim-untuk-laida-merayakan-para-penyair-perempuan/
0 komentar:
Posting Komentar