Puisi-Puisi Tria Achiria


ketika mata ini masih dapat melayari wajahmu

kenalilah rindu yang telah membawaku bermuara
pada keperihan yang tak pernah kukenal ujungnya
namun aku tak lagi butuh dermaga
untuk sekadar mendapatkan bahagia
sebab bahagia telah bersandar di hatiku
ketika mata ini masih dapat melayari wajahmu
                     
                                     Serang, Januari 2012

kita dalam timangan musim luruh
                               
malam selalu menjadi milikmu
namun diamdiam kemudian mengulummu di kesunyian
lalu dalam renyah harap yang kau sisipkan pada ribuan kunyah pujipuja
kau tadahkan jua telapak hatimu
sembari mengangsurkan dedoa tentang harihari yang berlari—terus berlari
hingga kita merasa menjadi yang terkejar

Bu, bukankah engkau telah memberi kami sepatu, maka istirah lah saja
biar kami yang berlari, berbalik mengejarkejar harap
yang kerap menjadi rerintih luka yang meruntuh pada jiwamu
dan bukankah selama ini kami telah pula menyusu bebulir peluhmu
hingga terasa betul, bahwa kasihmu telah tulus mengasuh kami
dalam timangan musim luruh—yang tak pernah membuat segala menjadi abadi
tidak jua dengan harap yang kita kejar
atau membuat kita merasa menjadi yang terkejar
ah, mungkin itu pula yang membuatmu selalu kembali pada malam
yang diamdiam kemudian mengulummu di kesunyian
                                                  
                                              Tangerang, Mei 2011


Share on Google Plus

About Kubah Budaya

Komunitas untuk Perubahan Budaya (Kubah Budaya) merupakan komunitas yang bergiat di bidang kesusasteraan dan dunia kepenulisan. Sekretariat: Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Perum. Bumi Mutiara Serang Blok O No. 16, Pakupatan, Serang-Banten 42100
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: