Sejarah
Kubah Budaya, Komunitas Untuk Perubahan Budaya, merupakan komunitas yang bergiat di bidang kesusasteraan dan dunia kepenulisan. Didirikan pada 24 Desember 2006 di Serang, Banten. Selama dalam perjalanannya, Kubah Budaya telah melaksanakan program-program kerja di bidang kesusasteraan dan kebudayaan pada umumnya, mencakup kajian kesusasteraan dan pemikiran, diskusi publik, dan pelatihan-pelatihan kepenulisan. Selain itu, Kubah Budaya juga telah berhasil melahirkan para penulis yang mampu mempublikasikan karya-karya dan tulisannya di media-media cetak lokal dan nasional, yang mencakup artikel, esei, puisi, dan prosa.
Pendiri 1. Wan Anwar, M. Hum 2. Irwan Sofwan,
S.Pd 3. Ahmad Supena, S.Pd 4. Harun Al-Rasyid, S.Pd 5. Tb. Mohamad Soleh, S.Pd
6. Mamat Syafrudin, S.Pd 7. Rahmat Heldy H.S, S.Pd Visi 1. Mewujudkan budaya
literasi di Banten 2. Mendalami persoalan-persoalan dunia sastra 3. Menciptakan
sumber daya manusia kreatif dalam bidang kebudayaan dan kesenian.
Misi 1. Menumbuhkan kebiasaan dalam hal
membaca, menulis, dan berdiskusi secara terbuka, kritis, jujur, dan siap
menghargai perbedaan pendapat. 2. Melahirkan para seniman, penulis, dan kaum
cendikia di bidang pemikiran dan kebudayaan di Banten. 3. Mengembangkan
kualitas sumber daya manusia yang kreatif dan mampu berkarya dalam dunia
kepenulisan dan kebudayaan
Perihal Lambang
Perihal Lambang
Lambang Kubah Budaya Lambang Kubah Budaya
mencerminkan jati diri yang antara lain digunakan sebagai cap, bendera, dan
logo Kubah Budaya. Adapun deskripsi mengenai lambang tersebut sebagai berikut:
1. Bulan di sudut kiri atas melambangkan cahaya (ilmu pengetahuan) yang
menerangi gelapnya pemikiran manusia; 2. Warna hitam melambangkan kegelapan
hidup manusia sebelum mendapat sinar terang dari ilmu pengetahuan; 3. Bentuk separuh
kubah melambangkan kerja yang belum atau tidak pernah selesai. Artinya selama
manusia hidup di dunia maka kewajiban menuntut ilmu dan mencerahkan kehidupan
yang salah satunya lewat kerja kebudayaan merupakan beban yang harus dengan
rela hati diemban; 4. Bentuk garis horizontal pada bagian bawah kubah
melambangkan kesejajaran. Kesetaraan. Tidak ada manusia lebih tinggi dari
manusia lain. Semuanya layak mendapatkan hak dan kewajiban yang sama; 5. Frasa
Kubah Budaya di bawah garis horizontal melambangkan penghormatan
setinggi-tingginya atas kesetaraan dan ilmu pengetahuan yang akan mencerahkan
kehidupan.
Susunan Pengurus Kubah Budaya Periode
2010-2012
Ketua: Agus Iryana, S.Pd
Sekretaris: Wahyudin, S.Pd
Bendahara: Eka Ugi Sutikno, S.S
Divisi Sastra: Harun Al-Rasyid, S.Pd
Divisi Kajian: Beben Somantri, S.Pd
Divisi Film: Raisahak
Ketua: Agus Iryana, S.Pd
Sekretaris: Wahyudin, S.Pd
Bendahara: Eka Ugi Sutikno, S.S
Divisi Sastra: Harun Al-Rasyid, S.Pd
Divisi Kajian: Beben Somantri, S.Pd
Divisi Film: Raisahak
Program Kerja Kubah Budaya 2010
Adapun Rincian Umum Program Kerja Kubah Budaya
untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. “Festival Baca Puisi: Padamu
Banten” pada bulan November 2010. 2. Kelas Menulis Kubah Budaya: “Menulis Itu
Menyenangkan”, dilaksanakan pada Februari 2010 sampai Mei 2010. 3. Penerbitan
Buku Kumpulan Puisi Kubah Budaya, dikerjakan pada September 2010 sampai
Desember 2010 4. Kemah Sastra Nusantara : “Sastra dan Otonomi Daerah.”
Pertemuan seluruh komunitas sastra se-Indonesia. Dilaksanakan pada 20 September
2010. 5. Launching Buku Kumpulan Puisi Kubah Budaya 2010, dilaksanakan pada
ulang tahun Kubah Budaya yang kelima, yaitu pada 24 Desember 2010 6. Writing Camp
Kubah Budaya Keempat, dilaksanakan pada Desember 2010 7. Diskusi Ramadhan Kubah
Budaya: “Mengkaji Islam, Membaca Kehidupan”, dilaksanakan pada awal sampai
akhir bulan Ramadhan
Sementara itu Program Kerja yang terlaksana di
tahun sebelumnya, yaitu tahun 2009 adalah sebagai berikut:
- Event baca puisi tingkat mahasiswa se-Indonesia pada Maret 2009.
- Event baca puisi mengenang WS Rendra pada Oktober 2009.
- Workshop kepenulisan kerjasama dengan Diksatrasia Untirta pada Juli 2009
- Diskusi Ramadhan “Banten dalam Sastra Kita” Kubah Budaya 2008 bekerjasama dengan Tabloid Kaibon Banten, September-November 2008
- Launching Buku Kumpulan Puisi Kubah Budaya “Candu Rindu”, 20 April Mei di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan menghadirkan pembicara Sulaiman Djaya dari Kubah Budaya dan Toto ST Radik dari Rumah Dunia, dan 22 Mei 2009 di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan menghadirkan pembicara Sulaiman Djaya dari Kubah Budaya, Dian Hardiana dari ASAS Bandung, dan Ahda Imran dari Harian Pikiran Rakyat
- Launching Buku Puisi Hans Magnus Enzensberger, 20 Agustus 2009 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan menghadirkan pembicara Agus R. Sarjono dari Majalah Sastra Horison dan Berthold Damshauser dari Universitas Bonn Jerman
- Diskusi Buku Kumpulan Puisi “Suatu Cerita dari Negeri Angin” Karya Agus R. Sardjono, 29 Januari 2009 di Aula PKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan menghadirkan pembicara Sulaiman Djaya dari Kubah Budaya.
- Writing Camp Kubah Budaya 2009, 30-31 Oktober 2009 di Villa Kondominium Carita.
- Penerbitan Buku Kumpulan Puisi “Candu Rindu” Kubah Budaya 2009, Maret 2009
- Diskusi Dua Mingguan “Membincang Diskursus Pemikiran Mutakhir”, Februari-Mei 2009
- Temu sastrawan Nusantara pada acara Fokus Sastra “Antara Tradisi dan Produksi” Juli 2009.
- In Memoriam Moh. Wan Anwar, 11 Desember 2009.
0 komentar:
Posting Komentar