Rain by GhostlyGoblin |
HUJAN
Entah kerinduan apa
yang masih bermukim di kelopak matamu
seperti gerimis yang mengalir ritmis
di ujung lancip dedaunan
ingin lagi kulukis hujan di tubuhmu
melampiaskan hasrat kerinduanku yang mencuat
menerjemahkan segala isyarat
yang berkarat
aku tanpamu ibarat hujan tak berawan.
Pontang, 24/2/2012
BILA MALAM TANPA PURNAMA
Ingatanku masih menggantung di langit
seperti purnama yang tak pernah lagi datang pada malam
seperti laron-laron yang nampang di lampu jalanan menjelang hujan
Za, namamu akan tetap terukir di kerah langit
meski mulutmu mengulum kisah yang antah-berantah
tentang purnama yang dulu pernah kita teguk bersama
tentang gemintang yang saling bertegur sapa dengan kita
Za, aku tak mau lagi bercinta
bila malam masih terus begini
tanpa purnama.
Serang, 25/2/2012
MUNGKIN
Hujan bulan ini belum juga rampung dari atas kepala
ia mengalir begitu indah
berkelok menggerayangi tubuhmu yang elok
andai rupa air itu adalah aku
mungkin dunia akan pecah
mungkin langit akan runtuh
mungkin aku juga akan mati
mungkin
Serang, 27/2/2012
KEMARAHAN TUHAN KEPADA MANUSIA
Tak bisa kudengar suaramu. kupingku kuping keledai. tak ada gunanya kamu berteriak. suara tuhan pun tak kupedulikan. malaikat-maikat sudah aku bunuh satu-persatu. tak ada lagi yang bisa menggangguku untuk berbuat apapun sekehendakku.
bulan, matahari, gunung, langit, nafsu sudah aku miliki. Tuhan tak punya apa-apa lagi. Tuhan kini telanjang bulat.
"makhluk terkutuk!"
25/2/2012
Dimuat di harian Analisa Medan (Rabu, 11 Februari 2015)
0 komentar:
Posting Komentar