Judul: Perjumpaan dengan Banten
Penulis: Wan Anwar
Penerbit: Kubah Budaya dan Berjaya Buku
Cetakan Pertama: November 2011
Tebal: vi + 232 halaman
Ukuran: 14 x 20.5 cm
Kertas: Book Paper
ISBN: 978-602-19376-0-0
Harga: Rp. 40.000 (Belum termasuk ongkos kirim)
______________________________ ____________________
Belajar tegak menjadi pribadi bukan tanpa resiko dan godaan keriuhan
kolektivitas, masifikasi, keseragaman, kerumunan, kerap kali memerangkap
dan tidak jarang saya merasa lolos. Saya pun menjadi pegawai negeri,
menjadi kepala keluarga, masuk komunitas kesenian, terlibat dalam grup
karaoke agar bisa sosialisasi di ke-RT-an, dan sejenisnya. Dalam
komunitas-komunitas kelompok itu persatuan tak terelakan....
Di
dalam keras berpikir apa pertanggungjawaban yang bisa diberi-kan sebuah
komunitas/kelompok (persatuan), termasuk bangsa, selain dari
pertanggungjawaban masing-masing pribadi, tiba-tiba ayah saya meninggal.
Sebagai muslim ia dimandikan, dikafani, disalatkan dan dikuburkan
secara kolektif oleh warga kampung di tempat saya lahir. Namun saya
menyaksikan kenyataan bagaimanapun ayah saya sesungguhnya “sendirian”.
Ia akan diminta pertanggungjawaban Tuhan sebagai seorang pribadi, bukan
sebagai kesatuan kelompok. Menjadi semakin tegas... hampir semua urusan
hidup manusia pada ujung-unjungnya mesti ditangani sendiri sebagai
pribadi. (Wan Anwar, “Tegak Sebagai Pribadi”)
______________________________ ____________________
Buku ini terdiri atas 33 esei mendiang Wan Anwar (5 Maret 1970—23
November 2009), salah satu esei di antaranya berbahasa Sunda. Wan Anwar
sebagai penulis mulai dikenal sejak tahun 1990-an, ketika ia menjadi
mahasiswa IKIP Bandung. Beragam tulisannya dimuat di berbagai media
lokal dan nasional, sejumlah antologi, jurnal ilmiah, dan dua buku
tunggalnya: Sebelum Senja Selesai (Kumpulan Puisi, Yayasan Imaji
Indonesia, 2002), dan Sepasang Maut (Kumpulan Cerpen, Mahatari, 2004).
Buku ini merupakan kumpulan esei pertamanya. Penulis adalah alumni IKIP
(kini UPI) Bandung (S-1), Universitas Indonesia (S-2, sempat S-3 di
kampus yang sama tetapi tidak selesai karena ia tutup usia di
tengah-tengah proses kuliah), dosen FKIP Untirta, mantan redaktur
Majalah Sastra Horison. Selama ia tinggal di Jawa Barat dan selanjutnya
di Banten, ia adalah penggagas sejumlah komunitas seni, antara lain ASAS
UPI Bandung, Kafe Ide Untirta, UKM Belistra FKIP Untirta, Kubah Budaya,
dan terlibat dalam berbagai penyelenggaraan pertemuan ilmiah, seminar,
pertemuan seni, pergelaran seni, baik dalam skala lokal, nasional,
maupun internasional. Semoga naskah-naskah Wan Anwar lainnya segera
terbit, dan semoga ia tenang di sisi-Nya.
Berikut 33 esai yang termaktub di dalamnya:
1. Perjumpaan dengan Banten
2. Tegak Sebagai Pribadi
3. Esei dan Pelajaran Demokrasi
4. Abad Kebangkitan
5. Menjumpai Manusia di Sanggar Sastra
6. Kelisanan dan Literasi Masyarakat Kita
7. TBM dan Gerakan Membaca
8. Ubrug Masa Depan
9. Kultur Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Pergulatan Interkultural dan Dunia Pendidikan
11. Menggali Akar, Menuju Luar
12. Gelisah dengan Kelangkaan Ulama
13. Jalan Syekh Nawawi
14. Ibarat Api, Kini Tinggal Terangnya
15. Obor Banten: Terbitnya Damar
16. Krisis Budaya, Keriangan, dan Lain-lain
17. Komersialisasi dan Tanggung Jawab Pendidikan
18. Pembelajaran Sastra: Keriangan dan Kearifan
19. Koran dan Karya Ilmiah Dosen
20. Menjumpai (yang) Sembunyi Sampai Mati
21. Kota Tanpa Bunga, Kota yang Kehilangan
22. Godaan Masalah dan Harga Sebuah Kisah
23. Tradisi Sebagai Berkah dan Masalah
24. Cerpen dan Hasrat untuk Terlibat
25. Sastra Buruh dan Perayaan Kesadaran
26. Sastra Islam Kita
27. Dari Pilkada ke Pilrek Untirta
28. Untirta dan Tantangan Lokal
29. Makan dan Pembangunan
30. Konde Terburai, Tradisi Pun Pudar
31. Teater Tanah dan Gerabah
32. Detik-detik Indonesia: Martin Jankowski
33. Menulis Diri: Pengakuan dan Harapan
Untuk mendapatkan buku ini, silakan hubungi Wahyu Arya (087882060332)
atau Niduparas Erlang (085697088396).
About Kubah Budaya
Komunitas untuk Perubahan Budaya (Kubah Budaya) merupakan komunitas yang bergiat di bidang kesusasteraan dan dunia kepenulisan.
Sekretariat: Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Perum. Bumi Mutiara Serang Blok O No. 16, Pakupatan, Serang-Banten 42100
0 komentar:
Posting Komentar